Rabu, 15 Juni 2011

Gerhana Bulan di langit Kairo

Seminggu terakhir ini, langit malam kota Kairo selalu terang. Dihiasi bulan penuh sang purnama. Keindahan yang selalu dapat di rasakan sebagian besar warga Mesir dan Mahasiswa Indonesia Mesir (masisir). Bulan Juni adalah awal musim panas yang mana kota Kairo pada siang hari selalu bersuhu diantara 35-45 derajat Celcius. Malam hari adalah saat yang tepat untuk berjalan, minum kopi di kafe, nongkrong di ashir(kafe juz buah-buahan).

Malam hari tadi, purnama mulai meredup tertutupi bayangan hitam secara perlahan mulai pukul 08.15 CLT. Kekuasaan Tuhan Sang Khaliq terlihat.



Proses Gerhana Bulan. Ilustrasi Google
Proses dimana sebagian ataupun seluruh fase purnama tertutupi oleh bayangan bumi. Terjadi saat bumi berada diantara matahari dan bulan pada satu garis lurus yang sama, sehingga cahaya matahari tidak mencapai bulan tertutup posisi bumi. Beroposisi dan bertolak belakang dengan matahari. Akibat bidang orbit bulan miring terhadap bidang orbit semu matahari (ekliptika). Tidak semua oposisi matahari dan bulan menyebabkan gerhana bulan. Gerhana bulan terjadi ketika saat bulan beroposisi pada titik node(titik dimana terjadi perpotongan bidang orbit bulan dengan ekliptika matahari). Bulan memerlukan waktu 29 hari setengah untuk mencapai oposisi itu.

Pada saat terjadi gerhana bulan sering terlihat bulan tidak sepenuhnya gelap total, terkadang masih ada samar warna kuning terlihat dikarenakan atmosfir bumi masih memantulkan cahaya matahari. Kita pun dapat menyaksikan proses ini dengan mata telanjang.

Kami di Kairo bersama teman masisir yang sedang belajar malam menikmati gerhana bulan tak total dengan melihat dari balik jendela flat rumah kami dengan mata telanjang. Tentunya setelah selesai sholat khusuf (sholat ketika terjadi gerhana bulan). Hampir sebagian masjid di Kairo melaksanakan sholat khusuf berjama’ah. Begitupun masjid di daerah kami. Sholat yang terdiri dari 2 raka’at 4 ruku’ dan 4 sujud dilaksanakan selepas waktu isya.

Kami mengamati proses keindahan alam milik sang pencipta ini sambil belajar. Sesekali ketika mata sudah mulai layu menengok kembali gerhana bulan. Ketika waktu menunjuk angka 9 p.m. hampir setengah bulan purnama tertutupi. Puncak gerhana di Kairo terjadi pada pukul 10.20 p.m saat hampir 4/5 purnama tertutupi sehingga terlihat seperti bulan sabit. Setelah itu purnama perlahan demi perlahan kembali seperti semula. Gerhana bulan pun menjadi teman bisu Masisir dalam belajar malam tadi.